D3 Manajemen Pemasaran

Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Andalas adalah Program pendidikan Diploma yang berada didalam lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Penyelenggaraan pendidikan Program Diploma III didasarkan pada surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud No. 052/Dj/Kep/1982.Pada surat Keputasan ini dinyatakan bahwa Fakultas Ekonomi Universitas melaksanakan Program Diploma III dengan tiga program studi, yakni Akuntansi, Pemasaran, Kesekretariatan dan Manajemen Perkantoran, dan Keuangan.  

Tujuan :

Mahasiswa PMM berpartisipasi aktif dalam mengenal keberagaman Indonesia melalui budaya, suku, bahasa, dan agama, serta membangun kontribusi sosial di Ranah Minang

Mahasiswa mengenal keberagaman Indonesia dari sisi keterampilan dan kesenian.

• Mahasiswa mengenal keberagaman Indonesia dari sisi keterampilan dan kesenian.
• Wawancara dengan keturunan tokoh perempuan yang berasal dari Sumatra Barat, yaitu Rahma El Yunusiah. Wanita ini dikenal sebagai tokoh ulama perempuan yang mendirikan Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang.
• Self-discovery dan Discover the others dengan tema Karakter Andalasian
• Kunjungan ke museum Adityawarman, adalah museum budaya Sumatra Barat yang terletak di Kota Padang. Museum ini diresmikan pada 16 Maret 1977 mengambil nama besar salah seorang raja Malayapura pada abad ke-14, Adityawarman
• Survei dan wawancara peneliti sejarah Minangkabau di Sumatera Barat
• Bedah film “Liam and Laila”, adalah film yang terinspirasi oleh kisah nyata tentang kisah cinta dua insan beda negara, berbeda budaya dan berbeda
• Mahasiswa bertukar informasi tentang budaya perkawinan di daerah masing-masing.
• Bedah buku “Menyingkap Rahasia Keunikan Silek Minangkabau”
• Kunjungan ke situs bersejarah “Batu Malinkundang” di pantai Air Manis, Padang
• Tanya jawab sesama mahasiswa dalam kelompok dengan metode Ask Me Anything yang berkaitan dengan kegiatan kebinekaan di hari-hari sebelumnya.
• Festival memasak Randang
• Identifikasi jenis bahan alam digunakan untuk kekayaan kuliner Minangkabau
• Talkshow dengan peneliti dan pemerhati kuliner Sumatera Barat
• Lomba karaoke Lagu Minang yang bertemakan “Nasi Padang”
• Mahasiswa merangkai cerita masa lalu yang sudah dilalui bersama keluarga
• Mahasiswa dikenalkan dengan Rabab
• Mahasiswa berpengalaman menjadi warga lokal selama 14 hari di salah satu desa terpilih.

Tujuan :

Mahasiswa-mahasiswi Program PMM berpartisipasi aktif dalam mengenal keberagaman di Indonesia melalui pengenalan budaya, agama, suku, bahasa, dan kegiatan sosial dilingkungan budaya Minangkabau

Mahasiswa mengalami peningkatan pemahaman tentang persaudaraan antar pemeluk agama, perbedaan budaya di Sumatera Barat

• Diskusi mengenai hasil kunjungan dengan metode refleksi think-talk-write
• Kunjungan kampung Cina (Vihara dan Klenteng) di kota Padang
• kunjungan mesjid raya Gantiang sebagai simbol persatuan di Ranah Minang
• Kunjungan ke Gereja di Kota Padang Sumatera Barat
• refleksi menggunakan flash card
• mengenal nilai-nilai kebhinekaan yang terdapat dalam budaya adat minangkabau
• Kunjungan ke lokasi bangunan bersejarah
• Brainstorming tentang nilai kebhinekaan antar mahasiswa berdasarkan kesenian daerah masing-masing
• Refleksi menggunakan permainan tradisional
• Mengikuti workshop kesenian tradisional
• Riset profil seniman Sumatera Barat
• Kunjungan ke yayasan pencinta dan penggerak kesenian Minang (Perguruan Seni Tradisi Singo Barantai) Lubuak Lintah
• Demo masak masakan ciri khas Minang
• Refleksi menggunakan metode think-talk-share
• menggunakan medium video yang menggambarkan keberagaman indonesia
• Mahasiswa diberikan berinteraksi dengan masyarakat di desa terpilih yang ada di kota Padang, kemudian mereka merancang kegiatan sosial didaerah tersebut sesuai dengan kebutuhan daerah setempat

Tujuan :

Mahasiswa PMM berpartisipasi aktif dalam menyerap nilai-nilai inklusivitas melalui pengenalan keberagaman masyarakat di Provinsi Sumatera Barat baik suku, agama, ras, agama, bahasa, dan budaya

Mahasiswa mengenal semangat kebhinekaan dari sisi budaya, suku, dan agama, yang mana difokuskan pada masyarakat Minangkabau dan Mentawai.

• Kunjungan ke museum Adityawarman, adalah museum budaya Sumatra Barat yang terletak di Kota Padang. Museum ini memuat sejarah masyarakat
• Mahasiswa merefleksikan pengalaman untuk memahami nilai-nilai yang ada dalam masyarakat Minangkabau.
• Wawancara dengan tokoh/ budayawan masyarakat Minangkabau.
• Kunjungan ke Museum Mentawai
• Mahasiswa bertukar informasi tentang budaya perkawinan di daerah masing-masing
• Menonton salah satu film dokumenter tentang romantika perkawinan masyarakat Minang “Datuk Maringgih”
• Kunjungan ke salah satu nagari terbaik di Sumatera Barat yakni Nagari Pasia Laweh, Kabupaten Agam.
• Tanya jawab sesama mahasiswa dalam kelompok dengan metode Ask Me Anything yang berkaitan dengan kegiatan kebinekaan di hari-hari sebelumnya.
• Festival memasak Randang
• Identifikasi jenis/ bahan makanan yang menjadi warisan kekayaan kuliner Minangkabau
• Talkshow dengan peneliti dan pemerhati kuliner Sumatera Barat
• Ikut serta merasakan pengalaman “Makan Bajamba” dan melakukan praktek “Duduak Basimpuah” dan “Duduak Baselo”
• Mahasiswa mengenal varietas tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai pengobatan masyarakat di Kepulauan Mentawai
• Menonton salah satu film dokumenter tentang ekspedisi Mentawai khususnya bertemakan kesehatan/ pengobatan masyarakat di Kepulauan Mentawai
• Mahasiswa merasakan menjadi warga lokal selama 14 hari di salah satu desa/ nagari terpilih yang ada di Sumatera Barat
• Belajar dan praktek permainan tradisional Sumatera Barat