Perguruan Tinggi

pt
002008
Institut Seni Indonesia Surakarta

Kategori

PTN

Akreditasi

Baik Sekali


Alamat

Jl. Ki Hadjar Dewantara 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126



Deskripsi

Institut Seni Indonesia Surakarta adalah salah satu perguruan tinggi seni negeri di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. ISI Surakarta pada mulanya adalah sebuah perguruan tinggi setingkat akademi dengan nama Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta, yang didirikan sebagai salah satu wadah untuk merintis perkembangan seni tradisional.
Lembaga pendidikan tinggi seni tradisonal dapat hidup subur jika didirikan di tengah-tengah lingkungan yang mendukungnya, yang secara wajar dapat memberikan umpan balik. Pertumbuhan dan laju pengembangan seni itu sendiri hanya dapat terwujud dengan adanya inovator/tenaga kreatif seperti pendidik, seniman, kritikus, dan penghayat seni yang memiliki kemampuan serta sikap terbuka.
Melihat sumber serta potensi seni tradisional yang ada, Surakarta sebagai kota budaya cukup memenuhi syarat menjadi tempat untuk berdirinya suatu lembaga pendidikan tinggi seni tradisional. Sejarah telah memberikan kenyataan, bahwa Surakarta memiliki kedudukan yang kuat serta wilayah pendukung budaya yang cukup luas.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, sekelompok seniman muda dengan mendapat dukungan serta restu dari para ahli budaya serta empu, melalui lembaga-lembaga resmi di pusat dan daerah, berupaya agar di Surakarta didirikan lembaga pendidikan tinggi kesenian. Dari hasil upaya itu, maka terbitlah Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 068/1964 tertanggal 15 Juli 1964, yang membuka Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) di Surakarta di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.
Selanjutnya pada tanggal 19 Mei tahun 1973 terbit Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 039/O/1973 tentang Pedoman Mengenai Status, Kurikulum, Staf Pengajar, dan Perlengkapan Material di Akademi Seni Karawitan Indonesia di Surakarta, di antaranya berisi:
ASKI mempunyai dua jurusan, yaitu: Jurusan Umum di Surakarta, yang selanjutnya berkembang menjadi ASKI Surakarta; dan Jurusan Minangkabau di Padangpanjang, selanjutnya berkembang menjadi ASKI Pandangpanjang yang sekarang STSI Padangpanjang.
Lulusan ASKI berhak mempergunakan sebutan Sarjana Muda Karawitan, bagi mereka yang lulus ujian negara Sarjana Muda ASKI; Seniman Karawitan (S.Kar), bagi mereka yang lulus ujian negara tingkat Seniman ASKI (dinilai setingkat Ijazah Sarjana).
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 160/M/1974 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 02/O/1975, pada tanggal 20 Maret 1976 dilaksanakan pemindahan pengelolaan ASKI Surakarta dari Direktorat Jenderal Kebudayaan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada saat berdiri, ASKI Surakarta menggunakan fasilitas milik Konservatori Karawitan Indonesia (sekarang SMKI/SMK Negeri 8) Surakarta. Sejak tahun 1972 Proyek Pengembangan Kesenian Jawa Tengah (PKJT) di Surakarta yang menempati bangunan milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memberikan tempat untuk kegiatan ASKI Surakarta berupa bangunan Pagelaran, Sitihinggil, dan Sasonomulyo Keraton Surakarta. Mulai tahun 1985 kegiatan akademik dan administrasi STSI Surakarta menempati kampus baru di Kentingan, kec. Jebres, kota Surakarta.
Perubahan peningkatan status Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0446/O/1988 tanggal 12 September 1988 tentang Peningkatan Status ASKI Surakarta menjadi STSI Surakarta.
Pada tahun 2006 Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta berubah status menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, ditandai dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2006 tanggal 20 Juli 2006, dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo pada tanggal 11 September 2006 di pendopo ISI Surakarta.
Bertitik tolak dari sejarah singkat ISI Surakarta, maka Upacara Dies Natalis ISI Surakarta ditetapkan jatuh setiap tanggal 15 Juli, bertepatan dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 068/1964 tertanggal 15 Juli 1964 tentang Pembukaan Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta sebagai cikal bakal ISI Surakarta.
Organisasi dan Tata Kerja (OTK) ISI Surakarta telah mendapat pengesahan Menteri Pendidikan Nasional dengan terbitnya Peraturan Mendiknas Nomor 45 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007. ISI Surakarta saat ini memiliki dua Fakultas, yaitu Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) terdiri dari empat Jurusan/Program Studi: Seni Karawitan, Etnomusikologi, Seni Pedalangan, dan Seni Tari. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) terdiri dari empat Jurusan/Program Studi: Kriya Seni, Televisi dan Film, Seni Rupa Murni, dan Desain Interior.
ISI Surakarta memiliki dua kampus, yaitu Kampus Lama di Kentingan untuk Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), dan Kampus Baru di Mojosongo untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) serta untuk pengembangan Fakultas Seni Media Rekam (FSRM) dan Program Pascasarjana (PPs). Dalam pengembangan program studi baru, per 23 Nopember 2010 ISI Surakarta diberikan izin membuka Program Studi S1 Seni Teater, dan per 27 Desember 2010 juga memperoleh izin membuka Program Studi Doktoral (S3) Penciptaan dan Pengkajian dari DIKTI.


Kuota Penerimaan Mahasiswa

Akademik

50

Vokasi

50

Desain Interior

Program Studi S-1 Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain, memiliki peranan penting dalam menjawab kebutuhan desain interior yang berkembang pesat di masyarakat. Untuk itu kurikulum disusun dengan mempertimbangkan perubahan pola pikir dalam kemajuan pembangunan menuju masyarakat global dengan tidak mengesampingkan aspek pengembangan masyarakat global dengan tidak mengesampingkan aspek pengembangan kebudayaan Nusantara. Dengan demikian akan dihasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keahlian dibidang desain interior serta berwawasan luas sebagai modal profesionalitas dalam pekerjaannya.

Desain Komunikasi Visual

Program Studi S-1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain sebagai pusat unggulan kreativitas dan keilmuan untuk membentuk insan yang mandiri, cerdas, kreatif, kompetitif, dan berkarakter melalui pembelajaran yang mengkolaborasikan proses perancangan dan pengkajian desain serta aplikasinya dalam berbagai media baik melalui perangkat teknologi digital maupun manual untuk mewujudkan produk industri kreatif di bidang desain komunikasi visual dengan mendasarkan pada karakter budaya nusantara.

Etnomusikologi

Program studi Etnomusikologi Institut Seni Indonesia Surakarta menyelenggarakan pendidikan dengan jenjang S-1 (Sarjana). Program studi Etnomusikologi berdiri sejak tahun 1988. Program studi ini dikembangkan berbasis pada tradisi musik etnik nusantara, baik dalam bentuk konsep maupun praktik, yang dijabarkan dalam rumusan pembelajaran. Untuk mewujudkan kerangka dasar tersebut, Program Studi Etnomusikologi mengekplorasi, mengkomunikasikan karya musik etnik nusantara secara etik, estetik, dan akademik melalui kajian karya musik etnik nusantara dengan berpijak pada kaidah metodologi penelitian.

Film Dan Televisi

Program Studi S-1 Film dan Televisi merupakan pelaksana akademik di Fakultas Seni Rupa dan Desain yang mempunyai tugas utama melaksanakan pendidikan dan pembelajaran akademis dan atau profesional dalam bidang ilmu perfilman dan televisi

Fotografi

Program Studi S-1 Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain, merupakan pusat unggulan kreativitas dan keilmuan dalam bidang fotografi yang bertujuan untuk membentuk insan Indonesia yang mandiri, cerdas, kompetitif, dan berkarakter dalam bidang fotografi. Selain itu Program Studi Fotografi juga bertujuan untuk menghasilkan Sarjana Seni dibidang penciptaan dan pengkajian seni fotografi. Melaksanakan tata kelola yang profesional dan akuntabel dan menghasilkan mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan dan profesionalisme yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan mampu merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang seni fotografi.

Kriya

Program Studi Kriya Seni merupakan program studi jenjang S-1 (Sarjana), diselenggarakan berdasarkan surat dari DIKTI, Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 253/DIKTI/Kep/1996 mengenai Izin Penyelenggaraan Program-program Studi Baru pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta. Visi, Misi dan Tujuan didirikannya Program Studi S-1 Kriya Fakultas Seni Rupa dan Desain berhubungan erat dengan potensi budaya tradisi Nusantara sebagai sumber ide untuk pengkajian maupun penciptaan karya kriya yang dapat bermanfaat bagi kemaslahatan manusia. Hal tersebut penting untuk dikembangkan guna menjawab tantangan perubahan zaman yang semakin mengglobal, sehingga ketahanan nilai-nilai budaya Nusantara tetap terjaga sebagai sebuah aset bangsa yang berharga.

Seni Karawitan

Program Studi Seni Karawitan Institut Seni Indonesia Surakarta berdiri sejak tahun 1964, menyelenggarakan pendidikan dengan jenjang S-1 (Sarjana). Program studi ini dikembangkan berdasarkan pada tradisi nusantara, baik dalam bentuk konsep ataupun praktik, yang dijabarkan pada tradisi nusantara, baik dalam bentuk konsep ataupun praktik, yang dijabarkan dalam rumusan pembelajaran. Untuk mewujudkan kerangka dasar tersebut, Program Studi Karawitan selalu berpijak pada research, baik dalam konservasi, kreativitas kekaryaan dan keilmuan, ataupun kajian karya karawitan.

Seni Murni

Program studi Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain didirikan untuk memenuhi kebutuhan dalam menjawab tantangan global. Dengan membentuk lulusan yang memiliki pengetahuan yang bersumber pada nilai-nilai budaya nusantara serta tanggap terhadap segala perubahan sosial budaya dan perkembangan IPTEKS, sehingga dapat berperan aktif sebagai salah satu pusat kajian keilmuan dan penciptaan kekaryaan seni murni yang menghasilkan jati diri Indonesia yang bersumber pada nilai-nilai Budaya Nusantara.

Seni Pedalangan

Program Studi Seni Pedalangan adalah program pendidikan jenjang S-1 (Sarjana). Program studi ini berperan sebagai pusat kreativitas kekaryaan dan keilmuan seni pedalangan yang berkarakter dan kompetitif.

Tari

Program Studi Seni Tari memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh kemampuan kesenimanan dan pengetahuan seni budaya yang berkualitas dan learning experience yang terbaik dalam jenjang pendidikan S-1 (Sarjana)

Perkembangan IPTEKS, dinamika kehidupan masyarakat, dan hegemoni kultural dari berbagai budaya asing perlu disikapi secara positif guna mendorong kreativitas tari yang mencakup kolaborasi, multikultural, cross culture, diversitas-pluralitas, dan post modern guna memperkuat nilai-nilai budaya bangsa. Kondisi yang berkembang di era globalisasi perlu mendapat tanggapan dan kajian yang serius, baik di sisi kekaryaan seni maupun keilmuan.

Teater

Program studi Teater menyelenggarakan pendidikan dengan jenjang S-1 (Sarjana). Program studi ini berdiri sejak 2011, dikembangkan berdasar pada tradisi nusantara, baik dalam bentuk konsep ataupun praktik, yang dijabarkan dalam rumusan pembelajaran. Untuk mewujudkan kerangka dasar tersebut, Program Studi Seni Teater selalu berpijak pada research, baik dalam proses penciptaan ataupun kajian karya seni teater.

D4 Desain Mode Batik

Program Studi D-4 Desain Mode Batik merupakan pelaksana akademik yang ada di Fakultas Seni Rupa dan Desain yang memfokuskan pada bidang penciptaan karya batik dan fesyen. Sebagai program vokasi Program Studi Desain Mode Batik menempatkan proporsi materi praktikum yang diajarkan lebih banyak dibandingkan teori dan jumlah SKS yang ditempuh setara dengan program jenjang

D4 Senjata Tradisional Keris

Prodi D-4 Senjata Tradisional Keris merupakan unit pelaksana akademik formal yang berada di Fakultas Seni Rupa dan Desain. Penyelenggaraan Prodi didasarkan atas keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersurat pada SK. No. 147/E/O/2012. Program Studi Senjata Tradisional dan Keris memfokuskan diri pada ranah penciptaan seni keris dan senjata tradisional beserta kajian estetik maupun filosofisnya. Landasan yang digunakan dalam proses pendidikan adalah nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia., dengan disertai wawasan terhadap terhadap dinamika zaman. Program Studi Senjata Tradisional dan Keris merupakan program pendidikan pada jenjang Diploma 4.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Telepon : (021) 57946104
Pusat Panggilan ULT DIKTI 126
pmm-01@kemdikbud.go.id
mbkm@kemdikbud.go.id
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270